BIOGRAFI DIEGO COSTA

HAI GILBOLERS... BERTEMU LAGI DENGAN SAYA YAITU ANGGA,SAYA KALI INI AKAN MEMBAGIKAN BIOGRAFI SANG BINTANG DIEGO COSTA,PASTINYA SERU.... KITA SIMAK LANGSUNG AJA....

Costa


Diego Costa telah menyelesaikan transfernya dari Atletico Madrid pada 15 Juli 2014 dengan menandatangani kontrak selama lima tahun. Ia mengambil alih kaus bernomor punggung 19 peninggalan Demba Ba.
Kuat dan langsung menggiring bola ke depan, Diego Costa dikenal sebagai penyelesai umpan yang andal di Spanyol, terutama saat satu lawan satu. Ia mampu mencetak gol baik dengan kaki kiri dan kanannya juga jago berduel di udara. Posisi favoritnya, sebagai penyerang tengah, ditunjang dengan kemampuan untuk berlari di belakang bek lawan sehingga sulit dijaga.
Karirnya di Chelsea langsung melejit ketika mencetak sembilan gol dari tujuh laga perdananya di liga, dan menjadi top skor tim dengan 20 gol plus gelar juara untuk the Blues. Satu golnya di kompetisi lain dicetaknya di Wembley, ke gawang rival sekota, Tottenham di final Capital One Cup.
Meski tidak berhasil membawa pulang kembali trofi juara di musim 2015/16, Diego Costa kembali menjadi top skor Chelsea, dengan total 16 gol. 
Sejak menjadi pilihan utama di Atletico, Diego Costa menjadi salah satu striker paling konsisten di persepakbolaan Eropa. Dengan gol-gol dan penampilannya di sepanjang musim 2013/14 yang konsisten, ia berhasil membawa timnya menjuarai La Liga, pertama kali sejak 18 tahun terakhir serta membawa Atletico ke final Liga Champions. 


Musim: 2016/17

Diego Costa meneruskan ketajamannya dalam mencetak gol dari paruh kedua musim sebelumnya hingga paruh pertama musim 2016/17 di bawah arahan Antonio Conte. Ia mencetak gol kemenangan di menit-menit akhir di dua laga pertama dan terus menggetarkan gawang lawan pada musim gugur, seiring dengan semakin kuatnya permainan tim. Golnya di markas Southampton pada akhir Oktober adalah gol ke-40nya di Premier League dari 64 laga. Hanya ada lima pemain lain yang bisa meraih catatan itu lebih cepat daripadanya.
Ia terpilih sebagai Pemain Terbaik Premier League Bulan November 2016 dan memuncaki daftar topskor di akhir paruh pertama musim. Ia mencetak gol ke-50nya di Chelsea saat tampil di markas Crystal Palace sebelum Natal, di laga ke-97nya. Ia mencetak gol ke-100nya ke gawang Hull pada akhir Januari 2017.


Musim: 2015/16

Meski mencetak gol pada kemenangan pertama Chelsea di musim ini, di kandang West Brom di laga tandang ketiga di liga, rentetan gol seperti semusim sebelumnya terbukti sulit ia ulangi. Striker ini kemudian memberi andil besar saat menjadi pemain pengganti dalam kemenangan atas Maccabi Tel Aviv di kandang dengan menghasilkan tendangan penalti. Kemudian, ia bekerja sama dengan Cesc Fabregas untuk mencetak gol indah. Di laga berikutnya, saat mengalahkan Arsenal, secara kontroversial, ia dijatuhi sanksi di laga itu, sementara pemain the Gunners, Gabriel, dikartu merah akibat sebuah insiden yang melibatkan dirinya dan Diego Costa.
Dengan Diego Costa yang mencetak empat gol dan penampilan tim yang kurang bagus, Eden Hazard dimainkan sebagai penyerang saat bertandang ke Spurs di akhir November dan di kandang Bournemouth di laga berikutnya, namun tak ada gol yang tercipta dan hanya menghasilkan satu poin. Jose Mourinho kemudian mengembalikan penyerang tengah itu ke tim inti di laga terakhirnya sebagai manajer Chelsea.
Setelah Natal, sentuhan Diego Costa kembali dan sukses mencetak enam gol di enam laga, termasuk satu-satunya gol saat mengalahkan Arsenal di kandang mereka pada akhir Januari. Setelah itu, gol penyeimbangnya saat bermain imbang melawan Manchester United dan gol terbaiknya saat menang besar kala menjamu Newcastle.
Gol ke gawang PSG di kandang sendiri sempat memberikan harapan untuk Liga Champions, namun the Blues akhirnya tersingkir dari kompetisi itu, di babak yang sama dari lawan yang sama, seperti yang dialami Diego Costa di musim perdananya.
Ia kembali dari sanksi akibat menerima kartu merah pertamanya di Chelsea saat disingkirkan Everton di FA Cup, namun ia masih menambah satu gol lagi dan mengakhiri musim ini dengan menjadi topskor (16 gol), yang berarti hanya ada dua pemain yang mengalahkan catatan gol pemain kelahiran Brazil ini sejak kedatangannya di Premier League dua musim sebelumnya, yaitu pemain Manchester City, Sergio Aguero dan pemain Tottenham, Harry Kane.

Costa

Musim: 2014/15

Tujuh gol dari empat laga di liga – dan semuanya berakhir dengan kemenangan – menjadi start yang mengagumkan. Di antaranya berasal dari jarak dekat, satu lawan satu, dan sundulan mematikan.
Penampilan oke dari Costa dan tim terus berlanjut hingga Oktober dan November, meski si striker ini mengalami cedera otot lutut, ia  masih bisa mencetak gol apik lewat tendangan lob saat menjamu Arsenal.
Diego Costa mencetak gol ke 13 dan 14-nya ke gawang rival London, yaitu West Ham dan Tottenham, lewat sebuah penyelesaian cantik ke gawang the Hammers di Boxing Day. Striker ini mencetak gol pertamanya di Wembley saat menjebol gawang Tottenham di final Piala Capital One pada Maret, laga yang berakhir dengan kemenangan 2-0. 
Hanya ada satu gol yang ia cetak di luar Premier League dari total 20 gol, yang menjadikannya top skor klub. Pemain yang datang di musim panas ini berperan penting dalam mengembalikan trofi juara Premier League ke Chelsea.

Sebelum di Chelsea

Lahir di Brazil, karier profesional Costa dimulai di klub Portugal, Braga, pada Februari 2006. Ia lalu menjalani masa peminjaman di Penafiel di divisi dua sebelum dijual ke Atletico di musim 2006/07. Ia kemudian langsung dipinjamkan kembali ke Braga hingga akhir musim, di mana ia mencetak gol pertamanya bagi klub tersebut dalam kemenangan atas Parma di Piala UEFA.

Selama dua musim berikutnya, ia menjalani peminjaman di Celta Vigo dan Albacete, yang terbukti menjadi periode yang penting dalam perkembangan sang pemain karena ia mendapatkan pengalaman bermain reguler di tim utama dan mengembangkan kemampuan predatornya di depan gawang.

Pada musim panas 2009, Costa dijual ke Real Valladolid, dan meski ia menikmati start yang fantastis di sana dengan mencetak enam gol dalam 12 pertandingan pertamanya, timnya kesulitan di liga dan pada akhirnya harus terdegradasi.

Menjelang musim 2010/11, klausul buy-back dalam kesepakatan kedua klub diaktifkan oleh Atletico dan membuat Costa kembali ke ibukota Spanyol. Namun adanya Sergio Aguero dan Diego Forlan yang menjadi pilihan di depannya membuatnya sulit untuk masuk ke dalam tim.

Cedera Aguero memberikan Costa kesempatan dan, setelah mencetak satu-satunya gol di pertandingan melawan Real Zaragoza, ia mencetak gol ke gawang Sevilla, Getafe, dan Rosenborg. Ia kemudian mencetak hat-trick pertamanya bagi klub dalam kemenangan 3-2 di Osasuna.

Costa absen di separuh pertama musim 2011/12 karena cedera sebelum menghabiskan babak kedua sebagai peminjaman di Rayo Vallecano, di mana ia menikmati masa-masa yang subur di depan gawang, dengan mencetak 10 gol dalam 16 penampilan.

Musim 2012/13 adalah musim di mana ia menasbihkan dirinya sebagai bagian yang krusial dari tim Atletico asuhan Diego Simeone. Kesempatan yang reguler untuk menjadi starter membuatnya bisa menampilan penampilan yang konsisten dan ia mengakhiri musim dengan catatan 20 gol yang impresif.

Costa menjadi figur kunci dalam kesuksesan Atletico merebut Piala Spanyol, di mana ia mencetak tiga gol dalam dua leg semifinal melawan Sevilla dan juga mencetak gol penyama kedudukan saat mereka harus bangkit untuk mengalahkan Real Madrid 2-1 di final. Ia mengakhiri kompetisi tersebut sebagai top skorer dengan delapan gol.

Pada 2013/14 ia meningkatkan permainannya ke level yang berbeda, di mana gol-golnya menginspirasi Atletico untuk melampaui Real Madrid dan Barcelona untuk memenangkan gelar juara Spanyol.

Dua gonya di hari pembukaan dalam kemenangan 3-1 atas Sevilla seperti menjadi indikasi atas apa yang akan terjadi selanjutnya, dan Costa langsung meneruskannya dengan gol lainnya di pertandingan berikutnya, yaitu dalam kemenangan 5-0 atas Rayo Vallecano.

Empat hari setelah mencetak dua gol dalam kemenangan 2-1 atas Osasuna, ia mencetak satu-satunya gol di pertandingan saat Atletico memberikan pernyataan kuat dengan kemenangan 1-0 atas Real Madrid di Bernabeu.

Pengaruh yang ia berikan tak hanya terbatas di La Liga saja. Ia mencetak empat gol dalam babak grup Liga Champions. Desember menjadi periode yang paling produktif baginya di mana ia mencetak lima gol dalam jangka waktu 10 hari.

Saat Liga Champions dimulai kembali pada Februari, Costa mencetak satu-satunya gol saat Atletico menang 1-0 di kandang AC Milan di babak 16 besar, dan juga mencetak dua gol dalam kemenangan telak 4-1 di leg kedua.
Dengan Atletico kini telah dalam posisi yang bagus untuk menjadi penantang gelar La Liga, ia terus bersinar di kompetisi domestik dengan mencetak gol dalam empat kemenangan secara beruntun di akhir Maret, yaitu ke gawang Espanyol, Real Betis, Granada, dan Athletic Bilbao.

Ia kemudian mencetak gol secara berturut-turut ke gawang Getafe dan Elche, sebelum mencetak gol terakhirnya bagi klubnya tersebut ke gawang Chelsea di leg kedua semifinal Liga Champions.

Atletico memastikan gelar juara Spanyol berkat hasil imbang di hari terakhir elawan Barcelona di Camp Nou, meski secara pribadi, itu adalah siang yang mengecewakan bagi Costa karena ia harus keluar di awal pertandingan karena cedera hamstring yang membatasi partisipasinya di final Liga Champions sesama tim Madrid, dan hanya bermain selama beberapa menit pertama.

Ia mengakhiri kariernya di Atletico dengan catatan 64 gol dalam 134 penampilan.

Karir Internasional

Di level internasional, Costa membuat debutnya bagi Brazil dalam laga persahabatan melawan Italia pada Maret 2013, dengan masuk sebagai pengganti untuk menggantikan Fred dalam hasil imbang 2-2.

Dengan kewarganegaraan Spanyol yang ia dapatkan pada musim panas 2013, ia menyatakan bahwa ia ingin bermain untuk negara yang mengadopsinya. Pada Februari 2014, ia dipanggil skuat Spanyol untuk pertama kalinya dan membuat debutnya dalam kemenangan 1-0 atas Italia di Vicente Calderon, kandang Atletico.

Ia menjadi starter dalam dua pertandingan pertama Spanyol di Piala Dunia dan memiiki enam penampilan atas namanya. Ia mencetak gol pertamanya di tingkat internasional pada Oktober 2014, saat menang 4-0 di kandang Luksemburg. Setelah ambil bagian di babak kualifikasi, cedera membuatnya harus absen di turnamen 2016 yang diselenggarakan di Perancis. 
Dalam fase kualifikasi untuk Piala Dunia 2018, Diego Costa mencetak dua gol untuk Spanyol saat menghadapi Liechenstein dan satu gol ke gawang Albania.

SEKIAN POSTINGAN DARI SAYA,YANG INGIN BERTANYA SEPUTAR SEPAK BOLA TULIS SAJA PERTANYAAN KALIAN DI KOMENTAR,DAN PERTANYAAN PALING MENARIK AKAN MENDAPAT GIFT DARI GILBOL....

SALAM GILBOLERS....

Comments

  1. 1xbet korean bet | LegalBet.co.kr
    1xbet korean bet. The best betting sites in Korea. With lots of bonuses and free bets. affiliation 1xbet

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

BIOGRAFI WILLIAN

BIOGRAFI DAVID SILVA